Santai Pikiran Saat Bersocmed

image

Saya kira sebagian besar orang bertualang disocmed itu hanya sekedar buat bersantai..
Namanya juga bersantai, tentunya gak mau mikir yang berat-berat.
Akibat dari gak mau mikir yang berat-berat tentunya terkadang “malas” untuk tabayun, cek dan ricek atas suatu berita, isu, postingan dll yang berseliweran di dunia socmed.

Parahnya, sudah malas mengecek ulang langsung dishare lagi pula. Sudah malas mengecek ulang, langsung dikomentari pula. mending komentar yang membetulkan. Ini komentarnya malah makin mengamburadulkan yang sudah amburadul.

Emangnya di socmed mau bikin TA, skripsi, disertasi, paper, atau laporan kerjaan sampe kudu mikir berat, cek ricek atau cari referensi valid dan bertanggung jawab?

2015 in review

Asisten statistik WordPress.com menyiapkan laporan tahunan 2015 untuk blog ini.

Berikut ini kutipannya:

Museum Louvre dikunjungi 8,5 juta orang setiap tahun. Blog ini telah dilihat sekitar 110.000 kali di 2015. Jika itu adalah pameran di Museum Louvre, dibutuhkan sekitar 5 hari bagi orang sebanyak itu untuk melihatnya.

Klik di sini untuk melihat laporan lengkap.

2014 in review

Asisten statistik WordPress.com menyiapkan laporan tahunan 2014 untuk blog ini.

Berikut ini kutipannya:

Museum Louvre dikunjungi 8,5 juta orang setiap tahun. Blog ini telah dilihat sekitar 180.000 kali di 2014. Jika itu adalah pameran di Museum Louvre, dibutuhkan sekitar 8 hari bagi orang sebanyak itu untuk melihatnya.

Klik di sini untuk melihat laporan lengkap.

Dilema Butuh vs Ingin Gara-Gara Online Shop

Idealnya kita membeli sesuatu di online shop adalah lebih berat dikarenakan kita “butuh” sesuatu tersebut bukan dikarenakan hanya sekedar “ingin“.

ideal

Akan tetapi adanya godaan diskon sekian persen, free-shipping membuat rasa “ingin” malah jauh lebih besar. Adanya syarat “pembelian minimum” yang harus dipenuhi agar bisa mendapatkan diskon atau free-shipping tersebut malah kadang-kadang membuat kita tergoda untuk membeli barang tambahan yang sebetulnya tidak kita butuhkan atau malah sebenarnya tidak berguna bagi kita.

gak ideal

butuh bukan sekedar ingin

 

Power Bank Xiaomi 10000 mAh

Power bank xiaomi 10000 mAh yang saya gunakan dibeli lewat toko online tapi bukan lapak resmi xiaomi di lazada maupun mi.com/id.
Isi kelengkapan didalam kotak: power bank, kabel data usb standar dan user manual.

Cukup lah sebagai power suplai cadangan untuk batere samsung galaxy note 8.0 sebesar 4600 mAh dan batere motorola Moto G 1 gen xt 1033 2013 sebesar 2070 mAh.

image

Nokia 3315 Reborn

image

Hape nokia 3315 ketiga saya.
Sengaja beli lagi sekitar tahun 2010 sekedar untuk bernostalgia dengan tipe hape pertama saya.
Hape ini akhirnya bisa dinyalakan kembali setelah batere lama yang bunting diganti baru, beli di salah satu toko online.
Fungsi telpon dan sms masih normal.
Untuk data internet ya HAHAHAHAHAA

Pengalaman Mengganti Sidekey Tombol Volume Samsung Galaxy Note 8.0

Berawal dari Samsung Galaxy Note 8.0 GT5100 kepunyaan saya yang error. Error-nya adalah jika dinyalakan masuk ke download mode. Jikalau lolos dari download mode dan masuk ke layar biasa pasti tidak bisa dalam normal menu tetapi masuk ke safe mode.

Setelah googling, kedua error tersebut bisa terjadi salah satunya karena tombol volume down yang sudah rusak.

Iseng-iseng saya buka casing belakang note 8.0 untuk melihat apakah volume key ini mudah untuk diperbaiki. Sekilas tombol volume yang menyatu dengan tombol power dan infra red (disebut dengan sidekey) cukup mudah untuk dilepas dan diganti.
Masalahnya adalah sparepart sidekey ini sangat jarang dijual online. Kalaupun ada harganya sekitat $ 23. Itupun dijual di online store luar negeri.

Akhirnya setelah dibawa ke Service Center resmi Samsung, memang benar penyebab kedua error tersebut adalah tombol volume down error. Biaya penggantiannya sekitar Rp 277.000. Lama penggantiannya sekitar dua hari (dari sabtu dan selesai senin).

Pengalaman Mengganti LCD TouchScreen Digitizer Xiaomi Redmi 2

Berawal dari hape xiaomi redmi 2 yang retak LCD Touchscreen.
Cari-cari info di grup redmi xiaomi 2 di facebook ternyata jika untuk redmi 2 harus mengganti satu set LCD dan Touchscreen. Jika dieprbaiki di service center resmi bisa kena biaya 600 ribu-750 ribu.
Widihh hampir setengah harga hapenya sendiri.

Akhirnya gugling info cara mengganti lcd touchscreen digitizer xiaomi redmi 2 baik web maupun di youtube. Ternyata sulit juga nyari panduannya. Kalaupun ada, cuma sekedar hingga melepas papan sirkuit bukan sampai melepas lcd touchscreen dari dudukan plastiknya.
Akhirnya nemu caranya, itupun cara melepas lcd touchscreen dari redmi note. Caranya adalah lcd + touchscreen redmi 2 tersebut dipanaskan dengan udara dari hair dryer. Susahnya adalah menentukan temperatur yang pas agar lcdnya bisa lepas dalam waktu yang singkat tetapi tidak sampai melumerkan dudukan plastiknya.

Untuk lcd touchscreen pengganti saya beli di salah satu lapak di tokopedia seharga 285 ribu.

Hire Smart People

It doesn’t make sense to hire smart people and then tell them what to do.
We hire smart people so they can tell us what to do.

—Steve Jobs, Founder, Apple Computer-

Tell robot what to do..

Pengalaman Membeli Ebook di Google Play Store Menggunakan Potong Pulsa Telkomsel

Setelah Indosat, akhirnya Telkomsel juga menerbitkan kebijakan billing carrier atau potong pulsa untuk membeli sesuatu di Google Play Store untuk Handphone dengan OS Android.
Kebijakan ini sangat berguna bagi pengguna android di Indonesia yang tidak mempunyai kartu kredit. Sedangkan untuk kartu debit, saya kurang tahu kartu debit apa saja dari bank lokal di Indonesia yang diterima di Google Play Store.
Jika pengguna Android Indosat dikenakan tambahan biaya 10% setiap pembelian sesuatu di Google Play Store, maka pengguna Andorid Telkomsel dikenakan tambahan biaya 12%. Perinciannya 10% itu PPN, sedangkan 2% adalah biaya jasa.

Tadi coba-coba beli ebook di google play store menggunakan pulsa kartu As dari telkomsel. Syaratnya: Continue reading “Pengalaman Membeli Ebook di Google Play Store Menggunakan Potong Pulsa Telkomsel”