Di salah satu bab buku Dua Tangis dan Ribuan Tawa Bapak Dahlan Iskan ada kutipan puisi Khalil Gibran (katanya) yang menurut saya bagus. Bagus apanya, entah lah pokoknya bagus. Belum tahu saya gimana menjelaska dimana bagusnya haha
Akhirnya datang juga paket kiriman buku Supernova dari bukukita.com. Sebenarnya saya sudah baca yang jilid Kesatria, Putri, & Bintang Jatuh, Akar dan Petir sekitar tahun 2007an. Cuma karena “lupa ceritanya”, jadi “terpaksa” beli lagi dari awal hehe.
Gambar Cover Novel Supernova Kesatria, Putri, & Bintang Jatuh; Akar; Petir; Partikel
Ada yang mau ke Pulau Belitong?? Pulau yang terkenal dengan Laskar Pelangi dan Keindahan Pantainya..
Ranah 3 Warna, novel ini adalah buku kedua dari trilogi Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi. Cerita di novel ini bermula saat Alif yang sudah tamat dari Pondok Madani ingin melanjutkan ke ITB. Ujian persamaan SMA sebagai syarat untuk bisa ikut UMPTN berhasil dilewati Alif dengan nilai rata-rata 6.5. Hasil pas-pasan ini membuat Alif harus banting stir dari IPA ke IPS, dari Teknik Penerbangan ITB ke Hubungan Internasional Unpad. Kesangsian teman-temannya yang tidak yakin akan kemampuan Alif lolos UMPTN tidak membuat Alif patah semangat. Keberhasilan Timnas Denmark merebut Piala Eropa 1992 padahal hanya tim yang untung-untungan masuk ke babak final karena Yugosalvia didiskualisifikasi ikut melecut semangat Alif.
Keberhasilan lolos UMPTN membuat Alif pindah ke Bandung. Di kota ini Alif bertemu sahabat lama, menemukan sahabat baru dan Raisa, seorang anak Komunikasi Unpad yang bisa membuat Alif klepek-klepek. Di kota Bandung ini pula sejumlah permasalahan kompleks dimulai.
Cover Ngenjungak Republik Kelekak (courtesy Penerbit Kaukaba)
Buku Ngenjungak Republik Kelekak dikumpulkan dari tulisan-tulisan dalam Bahasa Belitong dari Bang Fithrorozi di Kolom Budaya “Ngenjungak” Harian Pos Belitung. Sebagian tulisan ini juga pernah ditampilkan di notes Facebook Fithrorozi Belitung. Tulisan-tulisan ini menceritakan seputar persoalan keseharian masyarakat Belitong yang sarat petuah dalam menghadapi perubahan tantangan zaman. Buku ini tidak hanya cocok bagi orang belitong atau orang belitong yang merantau yang rindu kampung halaman, rindu bahasa belitong tapi juga bagi orang-orang luar Belitung yang ingin tahu sedikit banyak budaya bahasa Belitung.
Tema-tema di dalam buku ini: Mergige (10 cerita) yang bercerita tentang pemimpin komunal hingga pola kepemimpinan yang disertai candu politik, Ngenangkan Suke Idup De Kampong (18 cerita) kisah tentang suka duka hidup di kampung dengan berbagai isu-isu sosial yang mengikutinya, Beguru Kan Alam (14 cerita) berkisah tentang kearifan dan pengetahuan lokal masyarakat terhadap alam, Sembelaer Bidon Benyani (6 cerita) tentang pasang surut pelaku seni dan kebersenian, Petua Urang Tue (14 Cerita) berkisah tentang petuah-petuah hidup dalam menjaga tradisi dan budaya, Teraling (9 cerita) menceritakan kisah perilaku anak-anak kampung yang polos, lugu dan terkesan teraling/nakal namun sebenarnya kreatif, Hikayat Cinte (6 cerita) berkisah tentang cinta dan mencintai kaum muda-mudi kampung dan Petua Kik Lebai (9 cerita) menceritakan petuah religius dalam sensi-sendi kehidupan masyarakat.