Ada yang mau ke Pulau Belitong?? Pulau yang terkenal dengan Laskar Pelangi dan Keindahan Pantainya..
Silahkan Cek:
Untuk paket 4D-3N (4 hari 3 malam) bisa dilihat di postingan: Promo Travelling Wisata Murah ke Belitung 4D-3N 4 Hari 3 Malam
Untuk paket 3D-2N (3 hari 2 malam) bisa dilihat di postingan: Promo Travelling Wisata Murah ke Belitung 3D-2N 3 Hari 2 Malam
Untuk paket 2D-1N (2 hari 1 malam) bisa dilihat di postingan: Promo Travelling Wisata Murah ke Belitung 2D-1N 2 Hari 1 Malam
*****************************************************************************************
Siapa itu jumper? Mungkin anda pernah menonton film Jumper. Film yang berkisah tentang seseorang yang bisa berpindah-pindah tempat dimuka bumi ini dengan tanpa bantuan alat apapun. Misalnya sarapan di atas Spinx Mesir, makan siang di Tembok Besar China dan makan malam di Menara Eifel Perancis. Seorang jumper katanya bisa membuat “lubang cacing”. Apa itu lubang cacing? hmm kira-kira sederhananya adalah semacam saluran tak tampak yang menghubungkan dua tempat di muka bumi ini. Lubang cacing bisa saja menghubungkan/”mendekatkan” dua tempat di muka bumi yang pada kenyataannya jaraknya terpisah ratusan atau malah ribuan kilometer.
Songoku, tokoh utama didalam komik Dragon Ball. Salah satu ilmu khas Goku adalah Tele Transportasi. Dia belajar ilmu ini di salah satu planet tempat dia terdampar setelah Planet Namec tempat dia bertarung dengan Freeza meledak. Ilmu ini bisa membuat penggunannya bisa berpindah ke tempat seseorang atau suatu tempat hanya dengan merasakan aura orang atau tempat tersebut.
Sebenarnya masih banyak lagi ilmu-ilmu sakti mirip “teletransportasi” yang mungkin secara ilmiah mustahal bin mustahil. Trus apa hubungannya dengan naik pesawat? Begini ceritanya, saya sebenarnya rada-rada ngeri naik pesawat hehe. Kalau bisa dengan moda angkutan lain lebih baik saya tidak naik pesawat. Pertama kali naik pesawat saya gak takut sama sekali. Pertama Udik, maklum baru kali ini naik pesawat. Padahal pesawat yang digunakan pesawat baling-baling yang besarnya dibawah CN 235 dan di atas Casa 212. Kedua saat itu udaranya cerah sekali. Jadi pesawatnya gak pernah nyentuh turbulensi atau hampa udara.
Awal mula saya ngeri naik pesawat saat pulang dari Palembang ke Belitung. “Kebetulan” cuacanya mendung gelap. Pesawat yang digunakan CN 235. Mulai dari take off sudah berguncang, awan dimana-mana. Tidak lama setelah take off pesawatnya muter-muter (mungkin nyari posisi ke Belitung). Terus kena hampa udara “jbleeeb”. Ntah doa apa-apa yang dibaca, apa yang diingat dibaca. Sorenya ada kabar, Pesawat S*lk Air klo gak salah jatuh di Sungai Musi. Hadeww sejak saat itu rasanya kayak gimana kalau naik pesawat.
Tapi mau gimana lagi, saat saya sudah kerja seperti saat ini waktu liburan selalu mepet. Pulang ke Belitung mau tak mau harus naik pesawat. Mending pulangnya lagi musim kemarau, kalau lagi musim hujan sama musim angin barat behhh. Siap-siap terbang diantara awan comulonimbus yang bergumpal-gumpal hitam. Sepertiga perjalanan lampu seat belt tidak dimatiin hehe. Bentar-bentar turbulensi, untung gak kena hampa udara.
Mungkin bagi sebagian orang, ngeri naik pesawat itu aneh. Tapi ada hikmah yang bisa dipetik. Dengan ngeri naik pesawat kita bisa merasa lebih dekat. Ngeri naik pesawat merasa dekat dekat maut akhirnya pasarah kepada Allah SWT 🙂
itu rupe e penyebab e ngape jadi takut naik pesawat te 🙂