Mengakhirkan sahur

Setahu saya pendapat yang mengatakan yang mengatakan “mengakhirkan Sahur” berdasarkan Hadist Rasulullah SAW:
sebagaimana telah diterangkan oleh Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah dalam Shahih Al-Bukhari pada kitab Tahajjud, dari Anas bin Malik radiyallahu ‘anhu, beliau ditanya:

كَمْ كَانَ بَيْنَ فَرَاغِهِمَا مِنْ سُحُوْرِهِمَا وَدُخُوْلِهِمَا فِي الصَّلاَةِ؟ قَالَ: قَدْرُ مَا يَقْرَأُ الرَّجُلُ خَمْسِيْنَ آيَةً

“Berapakah jarak waktu antara selesainya Nabi shallallahu alaihi wasallam dan Zaid bin Tsabit radiyallahu ‘anhu makan sahur dengan permulaan mengerjakan shalat (subuh)? Beliau menjawab: ‘Seperti waktu yang dibutuhkan seseorang membaca 50 ayat (dari Al Qur`an)’.”

Terus saya mikir kira-kira apa hikmah lain dari mengakhirkan Sahur tersebut. Akhirnya setelah beberapa lama mikir saya menyimpulkan (ini menurut saya… =) “mengakhirkan Sahur” berguna untuk mencegah kita ketiduran dan tidak solat subuh.
Jadi biasanya orang-orang sehabis makan itu kan kekenyangan dan ngantuk. Begitu juga biasanya kalo habis sahur apalagi ditambah waktu sahur yang berada “dijam tidur”. Bila waktu kita selesai sahur dengan azan subuh lama, waktu menunggu yang lama itu bisa membuat kita semakin “tergoda” untuk tidur. Betul gak????
Nah caranya biar gak menunggu lama dan ketiduran kita tinggal makan sahur ketika waktunya sudah mendekati imsak. Tentu beberapa lama sebelum imsaknya disesuaikan dengan kecepatan makan masing-masing =).
Oke kan. Kita gak ketiduran dan Solat subuh bisa dikerjakan.

(Sekali lagi ini cuman pendapat saya)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.